Minggu, 11 Maret 2012

mimpiku

 aku dan tegar sudah merasa cocok dan berjodoh kamipun sudah bertunangan. kami sudah menetapkan tanggal pernikahan. kami juga sudah menyiapkan segala sesuatu untuk wedding diantaranya gaun pernikahan, tempat, decoration bula madu dll. namun saat pernikahan di ujung mata hubungan kami memburuk, dan puncaknya aku memutuskan hubungan kami.
 suatu hari tegar menyuruhku datang ke rumahnya. ternyata, ia ingin memberitahu tentang pernikahannya dengan perempuan lain yang bernama maya, ia juga mengundangku untuk datang ke pestanya. aku hanya bisa mengatakan selamat padanya sambil meninggalkan rumahnya dengan air mata bercucuran dipipiku. aku sangat terpukul mendengar kabar itu secepat itu ia menikah dan melupakanku padahal aku masih mencintainya.
 disaat-saat seperti ini panji datang dengan sejuta keindahan yang membuat aku melupakan tegar bahkan mencintainya. berhari-hari berbulan-bulan bertahun-tahun ku lalui dengan panji, semakin hari aku semakin nyaman. kami memutuskan untuk menikah, aku juga sengaja mengundang tegar agar ia tahu bahwa aku juga bisa hidup bahagia tanpa dia.
 namun, hal buruk terjadi. mobil yang dikendarai panji dan keluarganya saat menuju rumahku mengalami kecelakaan, naasnya ia tewas namun yang lain masih bisa diselamatkan. aku menjerit sekencang-kencangnya seakan tak mau hidup lagi. sehari-hari aku habiskan hanya untuk menangisi kepergian panji. tubuhku semakin kurus dan akhirnya aku jatuh sakit dan terpaksa di larikan ke rumah sakit karena sakitku cukup parah. tegar menjengukku, betapa kagetnya aku ketika ia datang tanpa istri bahkan ia membawa bungan kesukaanku.
aku : loh kok sendiri? , mana istrimu? apakah kau sudah mempunyi anak?
tegar : (tersenyum) sebenarnya aku tak menikah dengan maya,  aku hanya berpura-pura karena aku sangat tetpukul ketika kau memutuskan hubungan kita. aku minta maaf. 
aku : (terdiam)
tegar : sebenarnya dari dulu aku hanya mencintaimu dan tak bisa mencintai orang lain selain kamu hatiku seperti tertutup.
aku : (hanya terdiam dan tak sadar menitihkan air mata)
tegar : kenapa menangis? aku berusaha melupakanmu dengan pergi ke luar kota seolah aku berbulan madu, namun hasilnya nol. aku tetap mencintaimu. namun aku sadar kau telah mencintai panji aku berusaha untuk merelakanmu dan berpikir sedewasa mungkin.
aku : (semakin deras air mataku keluar) aku menyesal, ternyata panji hanya cinta sesaat. ia telah tenang disana.
tegar : jangan disesali mungkin ini takdir. apa? dia sudah meninggal?
aku : ya dia meninggal karena kecelakaan saat menuju kerumahku untuk melangsungkan ijab kabul.
aku sangat terpukul. sebelum meninggal ia berkata "jodohmu bukan aku, menikahlah dengan tegar, aku akan bahagia di sana melihat kau dan tegar di dunia bahagia" (menangis)
tegar : (berkata sambil memelukku) sudah lupakan semuanya anggap kita tidak pernah ada pertengkaran. aku mau menikahimu , ingatkah janjiku?
aku : (tersenyum) aku selalu ingat.
 akhirnya kami menikah, dan hidup bahagia dengan dikaruniai anak kembar laki-laki dan perempuan.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar